Coinbase, salah satu pertukaran crypto paling populer, baru-baru ini mengungkapkan seberapa besar dampak negatif yang ditimbulkan dalam 12 bulan terakhir.
Coinbase menawarkan kemampuan untuk menjadi pertukaran crypto paling populer di Australia. Melihat bagaimana ia telah bermitra dengan JPMorgan dan Zepto, ia telah memperoleh akses ke 95% lembaga perbankan Australia.
Platform perdagangan telah kehilangan 50% dari volume ritelnya. Total kerugian mencapai Rp2,6 miliar. Selama kuartal Desember 2022, yang sekarang dikenal sebagai “musim dingin kripto”, volume perdagangan konsumen Coinbase menurun.
Metrik berubah dari 177 miliar dolar menjadi 20 miliar dolar. Selama periode tersebut, The Fed mempertahankan suku bunga antara nol dan 0,25%. Sekarang, Brian Armstrong, CEO dan salah satu pendiri Coinbase, telah mengumumkan bahwa bursa tersebut tidak memiliki rencana untuk bersaing dengan fitur perdagangan gaya saham Robinhood.
Sebagai bursa populer, Coinbase ingin memprioritaskan pengembangan produk di Web3 dan ruang crypto. Namun, menurut Brian, ada pengecualian untuk hal tersebut.
Jika Coinbase menemukan metode untuk memetakan atau membuat token sekuritas tradisional, itu akan menjadikannya crypto-native. Ini juga akan menciptakan pengaturan yang menarik bagi pelanggan. Pengembangan akan membuka fungsionalitas tambahan untuk perdagangan 24/7.
Daniel Seifert, direktur pelaksana regional Coinbase untuk EMEA, baru saja mengonfirmasi rencana perusahaan untuk berekspansi ke Inggris Raya, namun dia mengisyaratkan bahwa perekrutan belum terjadi.
Pada saat yang sama, ini akan memungkinkan orang memperdagangkan sebagian saham atau mengakses modal global. Namun, pengaturan peraturan saat ini di AS sangat tidak ramah terhadap produk semacam itu. Itulah mengapa Coinbase mencoba mengubah hal ini, tambah Brian.
Dengan lebih dari 56 juta pengguna aktif harian, Coinbase adalah bursa cryptocurrency paling tepercaya di dunia. Dengan Coinbase, pengguna dapat membeli, menjual, dan menukar mata uang kripto dengan mudah. Lebih dari $50 miliar dalam cryptocurrency telah ditransaksikan pada platformnya, sementara perusahaan itu sendiri memiliki aset lebih dari $20 miliar.
Selama kuartal Desember, bursa mengalami kerugian besar sebesar 557 juta dolar. Ketika crypto mania mencapai puncaknya, Coinbase juga mencapai valuasi tertingginya sebesar 77 miliar dolar.
